Pembangunan Sentra IKM Mebel di Solo Capai Rp 50,8 Miliar, Bagaimana Nasib Pedagang?

jateng.jpnn.com, SOLO - Pembangunan sentra Industri Kecil Menengah (IKM) di Pasar Pasar Gilingan Solo diperkirakan akan menelan biaya pembangunan fisik sebesar Rp 50,8 miliar. Anggaran tersebut berasal dari Kementerian Perindustrian.

Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi, dan UMKM Surakarta Wahyu Kristina mengatakan progres pembangunan IKM mebel saat ini masih pada tahap pembahasan desain.

"Masih ada revisi," ungkapnya, Jumat (28/01) siang.

Rencananya, sentra IKM mebel pertama di Kota Solo itu bakal dibuat tiga tingkat di atas tanah Pasar Mebel Gilingan Surakarta dengan luas sekitar 5.000 m².

Pasar tersebut saat ini masih digunakan oleh sekitar 85 pedagang untuk berjualan dan melakukan finishing produk mebel.

Wanita yang akrab disapa Ina itu menegaskan bahwa tidak akan ada kios di dalam IKM Mebel. Semuanya berbentuk los dan dilengkapi dengan mesin untuk mengolah kayu.

"Namanya juga sentra ya, ada pelatihannya dan juga ada aktivitas produksi. Namun, jangan dibayangkan ini akan menjadi sentra yang besar" jelas dia.

IKM Mebel hanya akan menampung 20 pedagang. Mereka wajib mengikuti seleksi dan telah menyatakan sanggup mengikuti standar operasional.

"Namanya IKM, tidak untuk tempat tinggal," kata Ina.

Selain bangunan, akan disediakan pula ruang untuk bongkar-muat. Ina menambahkan, selain fasilitas fisik, unsur penunjang seperti keamanan dan dampak lingkungan juga turut diperhatikan.

Terkait dengan pemindahan, Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi mengatakan belum ada pertemuan lanjutan setelah pertemuan pertama pada pertengahan Januari lalu.

Ia menegaskana pembangunan ini akan terus disosialisasikan kepada pedagang di sana, terlepas mereka mau dipindah atau menolak. 

"Kami nanti tetap akan melakukan pertemuan lanjutan," kata dia.

Terkait dengan pembangunan pasar pengganti bagi pedagang, Dinas Perdagangan baru sampai pada tahap perencanaan.

"Kalau Pasar Mebel baru kami baru merencanakan. Yang jelas para pedagang nanti akan menempati bekas pasar darurat Pasar Legi," jelasnya. (mcr21/jpnn)