Kampung Sidat Cilacap Dapat Sanjungan Dunia, Ternyata Kerena ini

Jumat, 24 Desember 2021 – 10:22 WIB
Kampung Sidat Cilacap Dapat Sanjungan Dunia, Ternyata Kerena ini - JPNN.com Jateng
Kepala Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal (berdiri) saat menuangkan kantong plastik berisi indukan ikan sidat ke aliran Sungai Cibereum, Desa Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, Kamis (23/12/2021), sebagai upaya "restocking" dalam rangka konservasi. ANTARA/Sumarwoto

jateng.jpnn.com, CILACAP - Pengembangan kampung sidat yang dikelola Koperasi Mina Sidat Bersatu di Desa Kaliwungu, Kabupaten Cilacap, mendapat apresiasi dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO). 

"Saya sangat senang berada di sini, Desa Kaliwungu, ada Koperasi Mina Sidat Bersatu. Ini (kampung sidat) adalah karya yang sangat mengesankan," kata Kepala Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal, Kamis (23/12).

Rajendra mengatakan hal itu usai melakukan kunjungan lapangan di kampung sidat, Desa Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja, Cilacap, yang merupakan proyek FAO bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan dukungan Fasilitas Lingkungan Global (Global Environment Facility/GEF) dalam kerangka IFish.

Menurut dia, kegiatan Koperasi Mina Sidat Bersatu tidak hanya pada produksi sidat, tetapi juga melakukan upaya konservasi terhadap ikan tersebut.

Bahkan, setelah proyek IFish diluncurkan di Kaliwungu,  desa tersebut berkembang menjadi modern dan dihubungi oleh negara lain.

"Jadi, saya pikir ini adalah kesempatan bagus untuk menunjukkan hal ini di Indonesia. Tidak hanya untuk Indonesia dan provinsi lain di mana kammi bisa bekerja sama," katanya.

Rajendra mengaku akan memamerkan kisah kesuksesan Koperasi Mina Sidat Bersatu ke seluruh dunia. 

"Saya dengan tulus berterima kasih atas semua pekerjaan hebat yang dilakukan oleh Koperasi Mina Sidat Bersatu," katanya menegaskan.

Kampung Sidat Cilacap yang dikelola Koperasi Mina Sidat Bersatu membuat FAO tersanjung. Produksi sidat di sini bahkan sudah menyentuh 1-2 ton perbulan.
Sumber antara
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News