Kampung Sidat Cilacap Dapat Sanjungan Dunia, Ternyata Kerena ini
Menurut dia, kampung sidat di Desa Kaliwungu juga menjadi bagian dari rencana KKP yang akan mengembangkan 130 kampung perikanan di berbagai wilayah Indonesia.
Sementara itu, Ketua Koperasi Mina Sidat Bersatu Ruddy Sutomo mengakui program dari FAO memberikan efek positif bagi perkembangan koperasi.
"Tentunya dengan adanya program dari FAO ini semakin mengembangkan dan memperluas jaringan kami, sehingga banyak yang mengenal sidat, banyak yang datang ke sini," katanya.
Terkait dengan produksi ikan sidat, dia mengatakan pihaknya sebenarnya bisa menjual 1-2 ton per bulan, tetapi sejak adanya PPKM sama sekali tidak bisa produksi karena banyak restoran di Indonesia yang tutup dan pintu ekspor ke Jepang pun tertutup.
"Saat ini, kami memulainya lagi, sekitar 1-1,5 ton," katanya.
Dalam kunjungan lapangan tersebut, Rajendra Aryal beserta sejumlah pejabat KKP berkesempatan meninjau tempat pendederan benih sidat yang dikelola Koperasi Mina Sidat Bersatu.
Selain itu, rombongan juga mengunjungi tempat pengolahan sidat, kolam pembesaran sidat, dan melakukan restocking (pengisian kembali) ikan sidat di aliran Sungai Cibereum, Desa Kaliwungu.
Dalam hal ini, Koperasi Mina Sidat Bersatu telah berkomitmen untuk melakukan upaya konservasi dengan cara menyisihkan 2,5 persen ikan sidat indukan hasil pembesaran untuk dilepas (restocking) di sungai agar bisa melakukan pemijahan secara alami.
Kampung Sidat Cilacap yang dikelola Koperasi Mina Sidat Bersatu membuat FAO tersanjung. Produksi sidat di sini bahkan sudah menyentuh 1-2 ton perbulan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News