Kisah Orang Tua di Pemalang, Simpan Jasad Anak 2,5 Bulan dengan Keyakinan Bisa Hidup Kembali
"Kami melakukan pendekatan, memberikan penyadaran, pemahaman hingga akhirnya anaknya segera diurus seperti layaknya jenazah, dimandikan, dikafani, disolatkan, dan dikubur," ujarnya.
Umroni menuturkan, jenazah SAR disimpan lebih dari dua bulan oleh orang tuanya.
Tidak hanya para tetangga, teman-teman dan guru di sekolah mengira siswi yang masih duduk di bangku kelas 7 itu sakit.
"Tetangga dan guru sang anak pernah mau menjenguk, tetapi tidak dibolehkan masuk sampai ke dalam rumah," kata Umroni.
Selain itu, kata dia, orang tua sang anak dikenal tertutup dan jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.
Namun, yang membuat heran Umroni adalah selama 2,5 bulan jenazah SAR disimpan, tatapi tidak mengeluarkan bau busuk.
"Itu sudah 2,5 bulan disimpan di rumah. Sakitnya sudah 6 bulan yang lalu. Namun, ini canggih, mungkin dibalsam atau diapakan saya kurang tahu," paparnya.
Ia menyebut, penyembunyian jenazah terungkap setelah seorang warga diam-diam mengetahui kondisi SAR terbujur kaku tak bernyawa di dalam rumah.
Keyakian tertentu membuat orang tua di Pemalang menyimpan jasad anaknya 2,5 bulan dengan harapan bisa hidup kembali.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News