Melacak Sejarah Dugderan di Semarang: Tradisi Pemersatu Perbedaan Awal Ramadan

Sabtu, 09 Maret 2024 – 16:43 WIB
Melacak Sejarah Dugderan di Semarang: Tradisi Pemersatu Perbedaan Awal Ramadan - JPNN.com Jateng
Gelaran Dugderan menyambut bulan ramadan. FOTO: Humas Pemkot Semarang.

Pengumumannya berisi tentang informasi mengenai kepastian awal puasa untuk masyarakat. Selain itu Bupati RMT Purbaningrat juga memberikan pesan kepada masyarakat untuk selalu menjaga tali sitarahmi, serta mengajak untuk meningkatkan ibadah.

Terciptanya tradisi Dugderan tak lepas dari adanya perpecahan di masyarakat akibat pengelompokan yang dilkaukan oleh Belanda. Kala itu, Belanda membagi golongan ras dan suku dengan dikelompokkan menjadi satu kampung.

Etnis Cina berada di Kampung Pecinan (dekat Pasar Johar), orang Belanda di Kota Lama, warga Arab dijadikan satu di Kampung Pekojan, warga perantauan ada di Kampung Melayu, dan warga pribumi ada di Kampung Jawa.

Melacak Sejarah Dugderan di Semarang: Tradisi Pemersatu Perbedaan Awal Ramadan

Arak-arakan festival Dugderan di Kota Semarang. Foto: visitjawatengah.jatengprov.go.id.

Politik divide et empera (adu domba) yang diterapkan Belanda itu memudahkan untuk memecah belah antar-etnis, terutama di kalangan umat Islam. Di mana saat itu terjadi perbedaan paham tentang syariat Islam, dan perbedaan penentuan awal puasa yang kemudian merembet ke hari-hari besar seperti Iduladha, Idulfitri, Muharram.

Bupati Purbaningrat pun menangkap fenomena itu sebagai bentuk keprihatinan kedamaian di masyarakat. Sehingga dicetuskannya tradisi Dugderan agar mampu merekatkan kembali perbedaan tersebut.

Menurut Niels Mulder, dalam buku Pribadi dan Masyarakat di Jawa cetakan 1985 menjelaskan bahwa usaha bupati itu mendapat restu dari ulama besar di Semarang, yakni Kiai Saleh Darat (1820-1903).

Dugderan menjadi tradisi tahunan di Kota Semarang sebagai penanda akan datangnya bulan Ramadan.
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News