Santri Tewas Dianiaya Senior, Kegiatan di Ponpes AZ Zayaddiy Sukoharjo Diliburkan Sementara

"Pada saat kejadian, situasi saat itu sedang libur, pada saat tanggal merah. Ada jadwal kunjungan juga dari pihak keluarga. Dan memang situasinya menjelang Zuhur, jadi ada waktu-waktu atau sela-sela pada saat kejadian," jelasnya.

Atwirlany mengatakan ponpes sudah memiliki murrobi (pengajar). Namun, apakah sudah standar ponpes ramah atau belum, pihaknya akan melakukan kajian lebih jauh.

"Standar ponpes yang ramah anak di dalam satu kamar misal berisi sepuluh anak, berapa pengajar yang mengawasi untuk tingkah laku anak-anak. Itu ada evaluasi berikutnya, baik oleh Kemenag maupun KPPPA. Apakah ponpes ini sudah memenuhi standar ramah anak atau tidak, lalu ke depannya seperti apa, Saat ini kami belum bisa menjawab," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Komite SMP Az-Zayadiyy Sofwan Faizal Sofyan menambahkan lama libur para santri kemungkinan hanya satu minggu sembari pihaknya melakukan evaluasi dan pembenahan.

"Insyaallah satu minggu lagi kami masuk. Kami setting ulang dan menyiapkan sarana prasana yang lebih baik, pembenahan SDM yang lebih baik termasuk penambahan murrobi. Kami juga pilah, kamar-kamar yang memiliki potensi yang tidak bagus ya diperbaiki. Ya anak-anak punya karakter yang berbeda," kata Faizal.

Dia mengatakan saat ini ada dua murrobi yang mengawasi satu kamar. Satu kamar sendiri ditempati oleh 20 santri.

Saat disinggung apakah MG sudah dikeluarkan dari SMP Az-Zayadiyy, dia mengatakan belum. Sebab, saat ini fokusnya pada kasus hukum yang terjadi.

"Kalau Pondok setiap saat bisa mengeluarkan (santri), tetapi kalau SMP tidak bisa, harus ada aturannya yang dilalui. Apalagi sekarang masih dalam penanganan pihak berwajib. Masih tercatat (sebagai siswa), karena belum ada pengajuan mau pindah ke mana," tutur dia. (mcr21/jpnn)