Harga Bawang Putih di Semarang Menggila, Invasi Rusia Disebut Jadi Biang Keroknya

Giarto mendapat bocoran naiknya harga bawang putih di Semarang pasaran juga terkait adanya memanasnya perang di bekas Uni Soviet.
Menurutnya, selain karena pandemi, juga dampak tersebut sangat kentara, karena sulit mendapatkan pasokan dari luar negeri.
"Apalagi ada invasi Rusia dan Ukraina tambah sulit mendapatkan bawang putih," ucapnya.
Sementara ini, dia mengaku hanya dapat menjual barang yang masih tersisa di gudang. Giarto khawatir dengan bayang-bayang tak dapat melayani pembeli menjelang puasa.
"Mau gimana lagi, begini saja pasrah," akunya.
Tak jauh dari lapak Giarto, Wahyu (37) pedagang lain menyampaikan kelangkaan ditambah melonjaknya harga bawang putih sudah terjadi sejak awal pandemi.
Namun, dalam kurun satu bulan terakhir harga bumbu dapur itu sangat terasa. Tak hanya itu, dia juga mendapat bisikan dari pemasok soal naiknya harga bawang putih hingga datangnya Ramadan.
"Saya dapat informasi, harganya semakin naik nanti," tutur Wahyu.
Harga bawang putih di Semarang naik drastis menjelang Ramadan. Para pedangang menyebut imbas dari invasi Rusia ke Ukraina. Kok bisa?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News