Kisah Isa Ansori: Penyelamat Tiga Desa dari Kelangkaan Air Bersih
jateng.jpnn.com, PEMALANG - Namanya Isa Ansori, pria yang usianya sudah tak muda lagi itu masih gigih untuk naik turun gunung dan keluar masuk hutan di wilayah Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Alasan dia melakukan itu adalah penyelamatan lingkungan hidup. Sudah 78 titik sumber mata air terselamatkan dan warga di tiga desa terpenuhi kebutuhan air bersih.
Pria yang kini menginjak usia 58 tahun itu melakukan perawatan alam sejak 1990, dengan membentuk Komunitas Pecinta Alam Shabawana. Melalui komunitas itu, dia aktif melakukan konservasi hutan di wilayah Pemalang Selatan.
Hati Ansori terketuk untuk melakukan konservasi alam, karena pada saat itu wilayah Pemalang Selatan mengalami degradasi hutan. Akibatnya kelangkaan air bersih dan kekeringan melanda di tiga desa.
"Warga terpaksa mengeluarkan uang untuk mendapatkan pasokan air bersih. Dari keprihatinan itulah saya memilih keluar masuk hutan dan naik turun gunung, untuk mendapatkan titik sumber mata air," jelasnya, Sabtu (2/7).
Kala itu, lanjut dia, setiap musim kemarau warga sangat kesulitan mendapatkan air bersih dan kekeringan.
“Saat itu, sekitar 80 persen warga beli air. Mulai 1990 itu melakukan penyelamatan sumber mata air sampai sekarang,” tuturnya.
Penyelamatan dilakukan dengan cara mencari titik sumber mata air yang jumlahnya ada 78, kemudian dilakukan penanaman pohon yang memiliki fungsi serapan air tinggi, seperti pohon karet kebo dan pohon beringin.
Isa Ansori telah menyelamatkan 78 sumber mata air untuk membantu warga mendapatkan air bersih
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News