Ratusan Pedagang Resah, Kios Pusat Grosir Solo Hendak Disegel Paksa
"Dalam mediasi itu ada imbauan selama belum adanya kesepakatan bersama atau mediasi selesai, tidak ada intimidasi, tidak boleh ada penyegelan, tidak boleh ada pemaksaan, dan tidak boleh membuat suasana tidak kondusif," ujarnya.
Menurut Hendra, surat tersebut dikeluarkan secara sepihak dan Manajemen PGS mengabaikan semua imbauan tersebut.
"Kami pedagang sudah mempertanyakan kenapa masih ada surat peringatan ini, tetapi mereka tidak mau menjawab," imbuhnya.
Dia menuturkan pedagang masih rutin membayarkan service charge setiap bulannya, tetapi dengan harga yang lama karena pedagang merasa belum ada kesepakatan tarif yang baru.
Saat ini tercatat, PGS memilik 800-an kios, tetapi hanya diisi sekitar 400-an kios karena pandemi Covid-19.
"Saat ini aktivitas masih berjalan normal, tetapi dengan penyegelan ini pedagang ketakutan dan khawatir juga. Kami masih wait and see apa langkah kami selanjutnya," jelasnya.(mcr21/jpnn.com)
Ratusan pedagang di Pusat Grosir Solo (PGS) resah dengan surat pemberitahuan penyegelan jika pedagang tidak mau menuruti kebijakan manajemen.
Redaktur : Sigit Aulia Firdaus
Reporter : Romensy Augustino
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News