Kisah Ngatman, Sang Perajin Hiasan Dinding Wayang Kulit Asal Blora
jateng.jpnn.com, BLORA - Ngatman (77) warga RT 01/RW 02 Desa Sogo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, dengan tangan keriputnya masih terampil memainkan sungging untuk membuat hiasan dinding wayang kulit.
Meski usianya sudah tak lagi muda, Ngatman masih semangat untuk berkarya. Dia masih menerima pesanan hiasan dinding wayang kulit, sesuai tokoh dan karakter pewayangan.
“Saya mendapatkan keterampilan ini sejak remaja. Sampai sekarang saya masih membuatnya, merima pesanan, atau memperbaiki wayang kulit,” katanya, Rabu (20/7).
Dia menerima jasa pembuatan hiasan dinding wayang, tergantung karakter wayang dan tingkat kerumitan dalam menyungging. Jasa untuk satu buah hiasan dinding wayang, dengan dua atau tiga tokoh wayang dihargai Rp 750 ribu.
"Sekali jasa pembuatan harganya Rp 750 ribu," ujarnya.
Para pemesan, lanjut dia, membawa kulit kambing atau sapi sendiri. Meski demikian, dia juga menyediakan beberapa kulit kambing siap pakai untuk dibuat hiasan dinding wayang.
“Pemesan biasanya minta dibuatkan tokoh wayang kulit untuk hiasan dinding tanpa memotong kulit. Jadi bagian tengah yang dibuat tampilan satu atau dua wayang,” jelas pria yang juga sebagai dalang itu.
Selain jasa pembuatan, dia juga menerima jasa untuk memperbaiki (permak) wayang kulit.
Ngatman dengan usianya yang sudah tua tak memadamkan semangatnya dalam berkarya membuat hiasan dinding wayang kulit.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News