Kreatif, Difabel di Temanggung Memproduksi Batik Ciprat

jateng.jpnn.com, TEMANGGUNG - Para difabel penerima manfaat di Sentra Terpadu Kartini Temanggung, Jawa Tengah, memproduksi batik ciprat dengan motif khas dan menarik.
Instruktur Keterampilan Batik Ciprat Sentra Terpadu Kartini Temanggung Hanung Farisfahrudin menjelaskan selain motif yang khas, metode ini dipilih agar memudahkan mereka yang berkebutuhan khusus dalam proses pembuatan.
Sentra Terpadu Kartini Temanggung merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial.
Batik hasil karya penyandang disabilitas ini banyak diminati konsumen.
"Produk batik ini ciri khas penyandang disabilitas di Sentra Terpadu Kartini Temanggung. Pembeli kami berasal dari hampir seluruh wilayah di Indonesia mulai Aceh hingga Papua," katanya, Senin (8/8).
Dia menyebutkan harga kain batik ciprat antara Rp 170 ribu hingga Rp 250 ribu per lembar tergantung jenis bahan yang digunakan.
Ada juga pesanan khusus menggunakan kain sutera yang dibanderol dengan harga Rp 600 ribu per lembar.
Hanung menjelaskan proses pembuatan batik ciprat menggunakan bahan baku utama berupa kain jenis primisma dan katun Jepang yang dikombinasikan dengan pewarna kain remasol.
Kaum difabel di Temanggung ikut memproduksi batik ciprat dengan nilai ekanomi yang terbilang tinggi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News