Pemkot Pekalongan Punya Terobosan Baru untuk Mencegah Kasus Stunting
jateng.jpnn.com, PEKALONGAN - Pemkot Pekalongan mempunyai terobosan baru untuk melakukan pencegahan kasus stunting di Kota Batik tersebut.
Adalah dengan cara mewajibkan para pasangan calon pengantin mengunduh aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil).
"Ini sebagai cara edukasi dengan sistem elektronik yang menjadi prioritas program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam upaya menekan kasus stunting," kata Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan Yos Rosidi, Jumat (26/8).
Dia menyampaikan akan terus berusaha untuk mencegah kasus kekerdilan anak mulai dari hulu. Selain itu, dia juga menjalin kerja sama dengan Badan Penasehat, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (BP4).
"Saat mereka mendaftarkan pernikahannya sudah harus mengunduh aplikasi Elsimil," jelasnya.
Dia menjelaskan ketika calon pengantin melakukan pemeriksaan di puskesmas, hasil pemeriksaan tersebut nantinya bisa diisi di kuesioner yang ada di fitur aplikasi Elsimil.
Dari kuesioner yang diisi itu bisa diketahui apakah calon pengantin ini berisiko melahirkan anak stunting atau tidak.
"Dari indikator-indikator yang ada, jika hasilnya keluar berwarna merah maka pada sertifikat akan menunjukkan pernyataan bertuliskan Tidak Siap Nikah," ungkapnya.
Pemkot Pekalongan mengintensifkan pencegahan kasus stunting dengan mewajibkan calon pengantin mengunduh aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil)
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News