Kekeringan Landa Sejumlah Desa di Kudus, Bantuan Air Bersih Terlalu Minim
![Kekeringan Landa Sejumlah Desa di Kudus, Bantuan Air Bersih Terlalu Minim - JPNN.com Jateng](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2023/09/01/badan-penanggulangan-bencana-daerah-bpbd-kabupaten-kudus-v0w-djbn.jpg)
jateng.jpnn.com, KUDUS - Sejumlah desa di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengalami kekeringan parah dampak dari fenomena El Nino.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai melakukan droping air ke sejumlah desa yang mengalami kelangkaan air bersih.
"Untuk hari ini (1/9) terdapat empat desa yang mengajukan droping air bersih, di antaranya Desa Kedungdowo, Desa Setrokalangan, dan Desa Gamong (Kecamatan Kaliwungu), serta Desa Gondoharum (Kecamatan Jekulo)," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kudus, Munaji, Jumat (1/9).
Dia mengatakan jumlah warga yang terdampak kekeringan mencapai 681 jiwa yang berasal dari keempat desa tersebut.
Kebutuhan air bersihnya, lanjut dia, sekitar 20.000 liter air dengan rincian Desa Kedungdowo membutuhkan 4.000 liter, Desa Setrokalangan 8.000 liter, Desa Gamong 5.000 liter, dan Desa Gondoharum sebanyak 3.000 liter.
Pendistribusian bantuan air bersih untuk setiap desa tersebar di beberapa titik untuk memenuhi kebutuhan warga yang benar-benar kesulitan air bersih.
Misal, kata dia, di Desa Desa Kedungdowo didistribusikan di tiga lokasi dengan jumlah warga terdampak sekitar 270 jiwa atau 65 keluarga.
Sementara air bersih yang tersalur sejak tanggal 24-31 Agustus 2023, menurut Munaji, mencapai 50.000 liter air untuk 296 keluarga atau 1.212 jiwa.
Sejumlah desa di Kudus mengalami kekeringan parah. Sumur-sumur asat, bantuan air bersih terlalu minim.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News