Harga Beras Mahal, Pj Gubernur Jateng Peringatkan Pedagang Nakal
Hingga pekan pertama September 2023, inflasi di Jateng masih stabil yakni pada angka 3,29 persen atau masih sedikit di atas inflasi nasional yang berada pada angka 3,27 persen.
Pj Gubernur Jateng meminta kinerja itu dipertahankan dan sebisa mungkin ditingkatkan agar mencapai sasaran tahun ini pada angka 3,0 plus minus 1 persen.
"Alhamdulillah untuk Jawa Tengah ini kami masih menempati urutan ketiga setelah DKI Jakarta dan Banten. Kita rata-rata inflasi di 3,29 persen," katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng Dyah Lukisari menambahkan kenaikan harga beras merupakan akumulasi dari berbagai kondisi seperti produksi yang turun.
Menurutnya, kelemahan sudah diperkuat dengan sinergi dengan Bulog sehingga kebutuhan terpenuhi.
“Per hari ini sudah diluncurkan bantuan pangan dari Bulog dan harus ada pengaturan atau regulasi yang bisa ngerem pembelian gabah dari petani tidak jor-joran," ujarnya.
Di Provinsi Jateng, tren kenaikan harga beras yang lumayan tinggi ada di wilayah terdampak musim kemarau misalnya dari data yang terpantau pemerintah pusat ada di wilayah Kabupaten Demak, Blora, dan Grobogan.(antara/jpnn)
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana memperingatkan para pedagang nakal untuk tak memainkan harga beras di pasaran sehingga menjadi mahal.
Redaktur & Reporter : Sigit Aulia Firdaus
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News