Mengenal Shiroshima Indonesia, Batik Tulis yang Terinspirasi dari Kepribadian Ratu Shima
Dia berharap melalui Wiki Export, Shiroshima bisa membuka peluang pasar di Jepang untuk jangka panjang. Hal ini tidak hanya akan mengangkat produk-produk Indonesia di mancanegara, tetapi bisa terus melanjutkan upaya Dian membantu perekonomian dan taraf hidup para pembatik di Yogyakarta, kampung halamannya.
“Shiroshima bukan hanya sekadar bisnis, tetapi kami punya tujuan yang lebih besar,” ujarnya.
Mempertahankan batik tulis untuk memajukan pembatik
Shiroshima merupakan batik tulis yang dihasilkan dari buah karya para pembatik. Alasan Dian mempertahankan batik buatan tangan itu, karena ingin mempertahankan teknik tradisional dan menjangkau lebih banyak pembatik.
“Kalau batik printing, pembuatannya cepat sekali. Saya pikir, saya harus mempertahankan teknik tradisional, karena ingin menjangkau lebih banyak pekerja untuk menghasilkan income bulanan mereka. Dan ini juga untuk mempertahankan batik handmade,” kata Dian.
Shiroshima sendiri saat ini mempekerjakan 6 karyawan, 10 sampai 12 penjahit, dan 15 samapi 20 pembatik. Pembatik-pembatik Shiroshima sebagian besar berasal dari Kulon Progo, Yogyakarta.
Setelah 4 tahun berjalan, perkembangan bisnisnya cukup baik dan sebagian yang diimpikan Dian sudah tercapai. Ke depannya, dia berharap batik akan lebih dikenal, lebih dikenal banyak orang, dan bisa menjangkau pasar mancanegara.
Oleh karena itu, menurut Dian, kesempatan mengikuti Wiki Export yang diberikan SETC kepada UMKM-UMKM binaan sangat berperan untuk kemajuan pelaku usaha di Indonesia. Selama menjadi anggota SETC, Dian telah mengikuti sejumlah pelatihan. Pelatihan-pelatihan itu di antaranya soal manajemen produksi, penataan ruang produksi, manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia, dan lain-lain.
Dian Justisia mengenalkan Shiroshima Indonesia sebagai produk batik tulis untuk anak muda yang terinspirasi dari kepribadian Ratu Shima
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News