Dua Mahasiswi di Kota Semarang Diduga Bunuh Diri, Wali Kota Buka Suara
Kendati demikian, pihaknya tetap mencari solusi atas persoalan ini dengan menggandeng sejumlah pihak, seperti perguruan tinggi, psikolog, organisasi masyarakat, dan organisasi kepemudaan.
"Kami juga prihatin atas persoalan ini. Harapan saya, mari kita bersama-sama mencoba meminimlaisir persoalan seperti ini," ujarnya.
Atas peristiwa dugaan bunuh diri ini, Mbak Ita menekankan kembali pentingnya peran keluarga yang lebih memperhatikan anak-anaknya.
Jika ada persoalan, setidaknya kami bisa menjadi tempat bercerita bagi mereka. Sehingga mereka tak merasa sendirian menghadapi problemnya," tuturnya.
Seperti diketahui, mahasiswi Universitas Negeri Semarang (Unnes) berinisial NJW (20) ditemukan meninggal dunia di Mal Paragon setelah melompat dari lantai empat parkiran atau dengan ketinggian 20 meter pada Selasa (10/10) petang.
Keesokan harinya, juga terjadi kasus serupa. Mahasiswi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) berinisial EN (24) ditemukan terbujur kaku di dalam kamar indekosnya, Jalan Bulusan Selatan VII, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
Dalam dua peristiwa tersebut, ditemukan secarik pesan perpisahan yang ditunjukkan kepada keluarga dan orang-orang terdekatnya. (mcr5/jpnn)
Kota Semarang dalam rentang waktu yang berturut-turut, terjadi dua kejadian dugaan bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiswi.
Redaktur : Danang Diska Atmaja
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News