Pemprov Jateng Semarakkan Gerakan Ayo Rukun, Cegah Kekerasan di Sekolah
Menurut dia, gerakan tersebut merupakan aksi konkret Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai langkah preventif mangatasi kekerasan di sekolah atau satuan pendidikan.
Sebab, kata dia, kasus kekerasan perempuan dan anak di Jawa Tengah masih tinggi. Sementara, kasus kekerasan di sekolah juga masih terjadi. Berdasarkan data DP3AK2KB Jateng per Juli 2023, ada 23 siswa di satuan pendidikan yang menjadi korban kekerasan.
"Harapannya di dalam Ayo Rukun ini adalah strategi agar di sekolah itu tercipta suasana yang menyenangkan, suasana belajar yang menyenangkan, sehingga tidak ada diskriminasi di dalamnya," ujarnya.
Berdasarkan Permendikbudristek nomor 46 tahun 2023, ada enam jenis kekerasan yang sering tejadi di satuan pendidikan. Antara lain kekerasan fisik, kekerasan psikis, perundungan, kekerasan seksual, diskriminasi dan intoleransi, serta kebijakan yang mengandung unsur kekerasan. (mcr5/jpnn)
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan mencegah potensi terjadinya kekerasan di sekolah disemarakkan lewat program Gerakan Ayo Rukun.
Redaktur : Danang Diska Atmaja
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News