Tempel Stiker Kampanye Caleg di Angkot Semarang, Narto Cuma Dibayar Rp 200 Ribu

Dia mengatakan bahwa penertiban itu merupakan tindak lanjut rapat koordinasi yang sudah dilakukan dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang dengan maraknya branding kampanye di angkot.
"Angkutan umum bagian dari sarana prasarana publik. Sehingga, ini menjadi objek yang harus ditertibkan," tegasnya.
Sebelum melakukan penertiban, Bawaslu Kota Semarang sudah melakukan inventarisasi sejak 10-16 Januari 2024 menemukan sebanyak 75 angkutan umum yang teridentifikasi memasang stiker kampanye.
"Kami sudah identifikasi. Berdasarkan kajian hal tersebut masuk kategori pelanggaran maka dilakukan penerusan kepada pihak terkait, dalam hal ini Dishub Kota Semarang agar menindaklanjuti guna penertiban," tuturnya.
Dia menyebutkan titik penertiban angkutan umum, antara lain Pasar Johar-Dr Cipto-Banyumanik, Syuhada Raya-Johar, Karangayu-Mangkang, Johar-Kedungmundu, Sampangan-Johar, dan Jalur Gunungpati-Karangayu.
Arief menjelaskan bahwa Bawaslu bersama tim gabungan akan melakukan penertiban terhadap pemasangan BK di angkutan kota selama tiga hari berturut-turut, yakni 17-19 Januari 2024.
"Polanya dengan melakukan patroli dan turun langsung mengamati angkutan umum. Apabila kedapatan stiker maka dilakukan pemberhentian," ucapnya.
Pada hari pertama penertiban, kata dia, Bawaslu berhasil menindak sebanyak 15 angkutan umum yang sedang terparkir di area Pasar Karangayu dan Pasar Johar.
Salah satu sopir angkot di Kota Semarang, Narto, mengaku dibayar Rp 200 ribu untuk memasang stiker kampanye caleg.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News