Ketum PBNU Bicara Kasus Desa Wadas: Ini Masalahnya dengan Tetangga Pak Ganjar
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf berbicara terkait kasus Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Menurutnya, dalam kasus ini dibutuhkan perbaikan komunikasi antara pemerintah dan warga Wadas supaya masalah yang terlanjur meledak tidak semakin panas dan bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Hal itu disampaikan Ketum PBNU yang akrab disapa Gus Yahya, saat sambutan di Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah dan Harlah NU ke 99 H, secara virtual di Aula Masjid Agung Jawa Tengah, Kamis (10/2).
"Karena memang ada hal-hal yang harus dilakukan pemerintah menyangkut dengan seluruh bangsa, tetapi ada hak-hak dari warga yang terkait dengan agenda itu yang memang harus diperhatikan," jelasnya.
Selain itu, Gus Yahya meminta agar kasus Desa Wadas tidak dipolitisasi, apalagi langsung mengkaitkan masalah ini dengan tindakan penindasan negara terhadap rakyat.
"Nah, Kita tidak perlu tergesa-gesa mempolitisasi masalah semacam ini sebagai masalah antara pemerintah dengan rakyat, masalah pemerintah menindas rakyat dan sebagainya. Kita tidak boleh berlebihan dalam soal ini," imbuhnya.
Kakak kandung dari Menteri Agama itu mengatakan bahwa seluruh pihak mesti bersama-sama mencari jalan keluar.
Untuk itu, kata dia, Nahdlatul Ulama siap menjembatani komunikasi yang lebih baik antara pemerintah dan masyarakat Wadas.
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf menyinggung kasus desa Wadas di hadapan Ganjar Pranowo. Lihat!
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News