Musim Hujan, Epidemiolog: Waspadai Peningkatan Kasus DBD
jateng.jpnn.com, PURWOKERTO - Ahli epidemiologi lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Yudhi Wibowo mengingatkan pemerintah daerah dan seluruh masyarakat untuk mewaspadai peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) saat musim hujan.
"Pada saat musim hujan seperti sekarang ini kelangsungan hidup nyamuk Aedes Aegypti akan lebih lama jika tingkat kelembaban tinggi, sehingga masyarakat perlu lebih waspada," katanya, Minggu (23/1).
Dia mengatakan salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah mengintensifkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk sebagai upaya antisipasi penyakit DBD.
Gerakan pemberantasan sarang nyamuk tersebut, kata dia, perlu melibatkan seluruh lapisan masyarakat agar ikut berperan serta menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah agar nyamuk Aedes Aegypti tidak berkembang biak.
"Peran aktif masyarakat untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan perlu dilakukan, dengan harapan dapat mencegah nyamuk Aedes berkembang biak dan pada akhirnya menekan kasus penyakit demam berdarah," katanya.
Untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya gerakan pemberantasan sarang nyamuk, pemerintah daerah perlu meningkatkan sosialisasi dan edukasi mengenai kepada seluruh warga.
"Selain sosialisasi mengenai pentingnya penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, pemerintah daerah juga perlu meningkatkan edukasi mengenai pencegahan DBD dan penyakit lain yang berpotensi mengalami peningkatan kasus saat musim hujan," katanya.
Pengajar di Fakultas Kedokteran Unsoed itu menambahkan masyarakat perlu melakukan praktik "3M Plus" secara berkala sebagai salah satu upaya mencegah penyakit demam berdarah.
Epidemiolog mengingatkan bahaya penyakit DBD di mujim hujan seperti sekarang. Jangan sampai ada lonjakan kasus.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News