Tingalan Jumenengan Dalem ke-20 Paku Buwono XIII Tanpa Kirab Ageng
jateng.jpnn.com, SOLO - Tingalan Jumenengan Dalem ke-20 Sinuhun Kanjeng Susuhunan Prabu Sri Paku Buwono XIII digelar tanpa adanya Kirab Ageng pada Selasa (6/2).
Menurut Ketua LDA Keraton Kesunanan Surakarta GKR Wandansari, kirab ditiadakan untuk mengantisipasi adanya tunggangan politik.
"Kirab tidak dilaksanakan karena ini sudah masuk hari tenang. Pastinya ini tahun politik semua harus supaya tidak ada tunggangan politik," ujarnya saat diwawancarai pada sela-sela jumenengan.
Namun demikian, tidak ada perubahan dalam tata cara yang dilakukan di dalam Sasana Sewaka. Semua adat termasuk gelaran Tari Bedhaya Ketawang diselenggarakan dengan sejuk.
"Seperti biasa rutinitas tiap tanggal 25 Rejeb itu, kan, jumeneng-nya Paku Buwono ke-XII, ini peringatan yang ke-20. Alhamdulillah dengan selesainya masalah, kami bisa menjalankan untuk abdi dalem Bedhaya bisa menjalankan kedua kalinya," ujar wanita yang akrab disapa Gusti Meong itu.
Selain itu pihak keraton juga membatasi jumlah undangan dengan hanya mengundang 300 orang dalam Jumenengan Dalem ke-20.
Baca Juga:
Kerabat Keraton Surakarta KP Edhy Wirabhumi mengatakan gelaran Jumenengan ke-20 SISKS digelar dengan tidak banyak mengundang tamu. Bahkan pejabat yang hadir untuk Jumenengan tahun ini hanya tingkat kabupaten.
"Dari sinuhun, informasi yang diberikan kepada kami hanya 200 undangan. Kami juga mengundang kira-kira 100. Yang hadir lebih banyak kerabat dan keluarga. Penjabat tingginya tidak ada, tetapi ada perwakilan Kemenhan, Kemendagri, dan Kementrian PUPR. Luar negeri ada yang istilahnya sahabat kami," tuturnya. (mcr21/jpnn)
Tingalan Jumenengan Dalem ke-20 Sinuhun Kanjeng Susuhunan Prabu Sri Paku Buwono XIII digelar tanpa adanya Kirab Ageng pada Selasa (6/2).
Redaktur : Danang Diska Atmaja
Reporter : Romensy Augustino
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News