Pelajar SD & MI di Desa Tlogo Tuntang Diajak Mengenali Bahaya Bullying

jateng.jpnn.com, KABUPATEN SEMARANG - Pelajar Madrasah Ibtidaiyah Takhassus Assalam dan SD Negeri Tlogo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah diajak untuk mengenali bahaya bullying atau perundungan.

Ajakan itu disampaikan oleh mahasiswa KKN Universitas PGRI Semarang (Upgris) di Kecamatan Tuntang melalui program 'Stop Bullying' pada Sabtu (2/3).

Ketua KKN Upgris Widha Saddam Ahmad Maulana mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada pelajar usia sekolah dasar tentang bahaya bullying.

"Agar mereka paham tentang jenis-jenis bullying, serta tahu di mana tempat sering terjadinya dan dampak perundungan bagi pelaku, korban dan saksi," ujarnya kepada JPNN.com, Kamis (7/3).

Dia mengatakan langkah edukatif ini diambil untuk memberikan pengenalan bahaya bullying yang dialami pelajar di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) ada sebanyak 4.683 aduan masuk ke pengaduan sepanjang 2022. Klaster Perlindungan Khusus Anak (PKA) merupakan pengaduan paling tinggi dengan angka 2.133 kasus.

Kasus tertinggi adalah jenis kasus anak menjadi korban kejahatan seksual dengan jumlah 834 kasus. KPAI menemukan kekerasan seksual terjadi di ranah domestik di berbagai lembaga pendidikan berbasis keagamaan maupun umum.

"Dari data tersebut, kami tahu bahwa tingkat bullying di sekolah masih tinggi. Sehingga, kami sebagai mahasiswa harus ikut turut melakukan edukasi tentang bullying kepada pelajar usia sekolah dasar untuk memberikan pencegahan sejak dini," ungkapnya.