Menelisik Sejarah Masjid Sekayu Semarang: Lebih Tua dari Masjid Agung Demak
![Menelisik Sejarah Masjid Sekayu Semarang: Lebih Tua dari Masjid Agung Demak - JPNN.com Jateng](https://cloud.jpnn.com/photo/jatim/news/normal/2024/04/02/masjid-sekayu-semarang-tampak-dari-depan-foto-jatengprovid-t-1to9.jpg)
Kayu-kayu yang dikumpulkan tersebut datang dari berbagai daerah di Jawa Tengah. Seperti Kedungjati, Ungaran, Ambarawa, Purwodadi, dan Kendal.
“Kayu itu kemudian dikirim ke Demak oleh para santri lewat laut, menuju Morodemak di Demak. Itu caranya didorong pakai gethek,” ujarnya.
Hingga saat ini, terang Arief, Masjid Sekayu sudah mengalami beberapa kali pemugaran. Namun masih ada ornamen yang asli, seperti empat tiang masjid dan mustaka (kubah).
“Tiangnya masih asli tapi dibungkus kayu lagi. Ada juga mustaka (kubah) yang di atas masjid,” paparnya.
Umur Masjid Sekayu yang terbilang tua dan menyimpan sejarah, kerap kali membuat tempat itu didatangi para peneliti, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
“Ada yang datang ke sini bikin film dan penelitian. Ya ada yang dari Jepang, India, dan sebagainya,” pungkas Arief.
Berdasarkan catatan di situs Kelurahan Sekayu, masjid ini diklaim sebagai tempat ibadah umat Islam tertua di daerah Jawa Tengah.
Hal ini dilihat dari pembangunannya yang telah selesai sebelum Masjid Agung Demak pada 1420 M baru berdiri.
Sejarah berdirinya Masjid Agung Demak yang menjadi bagian penting dari peradaban Islam di Indonesia tak lepas dari Masjid Sekayu di Semarang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News