HMI Jateng-DIY Soroti Maraknya Kekerasan Oknum Polisi, Desak Polri Lakukan Reformasi Total

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyoroti meningkatnya kasus kekerasan yang dilakukan oleh oknum kepolisian terhadap masyarakat sipil.

Mereka mendesak reformasi total di tubuh Polri demi mengembalikan kepercayaan publik.

Ketua Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan, dan Pemuda (PTKP) Badko HMI Jateng-DIY Ahmad Rizqinal Mubarok menyatakan keprihatinannya atas maraknya tindak kekerasan dan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan aparat kepolisian.

Menurutnya, rentetan kasus ini menunjukkan kurangnya evaluasi di internal Polri. "Kejadian-kejadian ini seolah menunjukkan bahwa anggota kepolisian tidak belajar dari kesalahan. Hampir setiap hari publik mendengar berita tentang perilaku tidak terpuji yang dilakukan oleh oknum polisi," ujar Rizqinal melalui keterangan resmi yang diterima JPNN, Senin (3/2).

HMI Jateng-DIY secara spesifik menyoroti tiga kasus kekerasan di wilayah Jawa Tengah dan DIY yang menyita perhatian publik.

Pertama, kasus penembakan siswa SMKN 4 Semarang oleh anggota Polrestabes Semarang hingga tewas pada akhir November 2024.

Kedua, penganiayaan oleh enam anggota Polresta Yogyakarta, yang mengakibatkan tewasnya seorang warga Mijen, Semarang, pada akhir September 2024.

Dan yang terakhir, pemerasan terhadap dua remaja oleh dua oknum anggota Polrestabes Semarang, yang viral di media sosial baru-baru ini.