BEM UNS Bantah Isu Perpecahan Gerakan Mahasiswa Solo: Ini Bukan Dualisme
jateng.jpnn.com, SOLO - Mundurnya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam aksi Solo Raya Menggugat masih menjadi tanda tanya publik.
Mencuat isu bahwa terjadi perpecahan dalam tubuh aliansi BEM Solo Raya pascahpanarikan diri BEM UNS dari rencana aksi.
Presiden BEM UNS Shoffan Mujahid membenarkan, pihaknya tidak jadi terlibat secara kelembagaan dalam aksi Solo Raya Menggugat.
Keputusan itu diambi lantaran aliansi BEM Solo Raya tak mengizinkan elemen di luar mahasiswa untuk terlibat dari aksi tersebut.
Menurutnya, keputusan BEM Solo Raya membuat gerakan protes terhadap pemerintah menjadi eksklusif.
"Ternyata tidak sesuai kesepakatan awal. Kami berusaha minta untuk sesuai dengan kesepakatan awal, tetapi tidak bisa berubah," jelasnya, Kamis (14/4).
Kendati demikian, Mujahid menegaskan bahwa tidak ada perpecahan dalam gerakan mahasiswa di Solo.
Dia menyampaikan meski pihaknya menyatakan mundur, tetapi tidak ada dualisme.
BEM UNS memberikan klarifikasi terkait penarikan diri dalam aksi Solo Raya Menggugat. Bantah isu dualisme gerakan mahasiswa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News