Bupati Batang Mengeklaim Insentif Guru Non-ASN di Daerahnya Paling Tinggi
jateng.jpnn.com, BATANG - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp 34 miliar untuk insentif guru dan tenaga kependidikan non-ASN.
Bupati Batang Wihaji mengatakan bahwa pemberian insentif guru dan tenaga pendidik tersebut dianggarkan melalui dana bantuan operasional daerah (Bosda).
"Nilai insentifnya yang diterima para guru dan tenaga kependidikan setiap bulan bervariasi sesuai dengan masa pengabdian," katanya, Jumat (13/5).
Dia menyebutkan nilai insentif terendah bagi guru non-ASN sebesar Rp 800 ribu per bulan dan tertinggi Rp 1,8 juta per bulan, dan penjaga sekolah Rp 500 ribu per bulan.
"Nilai insentif sebesar itu, tidak ada di daerah lain. Hanya ada di Kabupaten Batang sehingga kami berharap mereka tetap semangat untuk mengabdi dan mengajar," katanya.
Politikus Partai Golkar ini mengatakan dia belum berani menjanjikan kenaikan insentif tenaga pendidikan non-ASN pada tahun mendatang karena kemampuan APBD yang terbatas.
"Kami harus melihat kemampuan keuangan di APBD setiap tahunnya. Jika memang ada potensi lebih pasti kami mengerti, kok, untuk menambahnya," katanya.
Bupati Wihaji mengatakan sangat memahami suasana kebatinan para guru non-ASN yang telah lama mengabdi mencerdaskan generasi bangsa.
Insentif guru non-ASN di daerah ini diklaim paling tinggi. Bupatinya sangat pahan suasana hati para guru.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News