Berkunjung ke Desa Lerep, Wali Kota Pariaman Belajar Banyak dari Ganjar
"Maka hadir juga Pak Bupati. Lalu provinsi perannya apa? Karena kawan-kawan kades di Jateng menjalin komunikasi dengan kami, maka (tindaklanjutnya) ada bantuan keuangan (Bankeu) ke desa," tuturnya.
Keseriusan mengelola dan mengembangkan desa wisata itu, ditunjukkan Ganjar dengan membuat Peraturan Daerah (Perda) No 2 tahun 2019 dan Peraturan Gubernur (Pergub) Jateng No 53 tahun 2019.
"Khusus buat desa wisata kita buatkan Perda dan Pergub, sehingga keuangannya bisa masuk dan berkembang dengan cepat. Dan pemerintah di atasnya, saya juga, bertugas harus mempromosikan," ujarnya.
Ganjar menambahkan, hingga 2023, Jawa Tengah memiliki 818 desa wisata yang telah berjalan. Jumlah tersebut meningkat sejak 2018 sebanyak 229 desa, 2019 sebanyak 353 desa, 2020 sebanyak 633 desa, dan 2021 sebanyak 717 desa.
Ganjar juga menyalurkan bantuan kepada 631 desa wisata dalam kurun waktu 2020 hingga 2023. Bantuan keuangan untuk pengembangan itu nilainya mulai dari Rp 100 juta hingga Rp 1 miliar per desa wisata.
Bantuan keuangan tersebut diberikan kepada tiga kategori desa wisata. Yakni desa wisata maju Rp 1 miliar, desa wisata berkembang Rp 500 juta dan desa wisata rintisan Rp 100 juta.
"Untuk Lerep salah satu penerima bantuan Rp 1 miliar," katanya.
Sementara, di mata Genius Umar, keberhasilan Ganjar dalam mengelola dan mengembangkan desa wisata menjadi alasan pihaknya ingin belajar ke Jawa Tengah.
Wali Kota Pariaman Genius Umar banyak belajar soal mengelola dan mengembangkan desa wisata dari Ganjar Pranowo.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News