Inilah Prosesi Kirab Malam 1 Suro Keraton Surakarta

Mengenai ritual malam 1 Suro di Keraton Surakarta, Pengageng Sasana Wilapa Keraton Surakarta Kanjeng Raden Aryo Dani Nur Adiningrat mengatakan prosesi dimulai dengan tradisi wilujengan pada pukul 19.00 WIB. Selanjutnya ada peringatan haul Pakubuwono X yang meninggal pada malam 1 Sura.
"Jam 22.30 WIB mulai dilakukan persiapan. Abdi dalem dan sentono dalem yang dapat tugas ngampil dan bongkar berjajar, dibagikan sangsang atau kalung bunga melati, setelah itu gajah nguling atau hiasan telinga yang menandakan dia utusan raja untuk bawa pusaka," katanya.
Seletah itu, kata dia, pusaka yang disimpan di gedong pusaka dikeluarkan satu per satu. Sesampainya di pelataran, pembawa pusaka didampingi oleh abdi dalem yang membawa tombak dan oncor.
"Lalu dibuat grup-grup untuk kemudian dikirabkan," imbuhnya.
Dia juga mengatakan ketika iring-iringan kirab berangkat, ada ritual doa di kawasan sakral keraton yang disebut bandengan. Selain itu, juga dilakukan salat hajat dan salat malam di masjid dalam keraton.
"Jadi, ada yang berdoa lewat kirab, meditasi," jelasnya.
Sementara itu, tidak terlihat pejabat nasional yang turut hadir, termasuk Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang kali ini tidak datang mengikuti kirab. Meski demikian, ada salah satu tokoh yang terlihat hadir, yakni putra Gubernur Jawa Tengah, Alam Ganjar. (antara/jpnn)
Kirab tujuh pusaka Malam 1 Suro Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dilakukan pada pergantian hari Rabu (19/7) menuju Kamis.
Redaktur & Reporter : Danang Diska Atmaja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News