Eks Kades Panjang Kudus Mendekam di Rutan, Jadi Terdakwa Korupsi Dana Desa

Sebelum dipindah ke Rutan Kudus, AD awalnya menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan Slawi akibat kasus lain.
Kasus dugaan korupsi dana desa di Desa Panjang terjadi pada 2016 dengan nilai APBDes senilai Rp 1,46 miliar yang berasal dari pendapatan asli desa sebesar Rp 89,32 juta, alokasi dana desa Rp 691,23 juta, dana desa Rp 619,06 juta, penerimaan bagi hasil pajak daerah Rp 46,87 juta, penerimaan bagi hasil retribusi daerah Rp 13,77 juta, dan penerimaan bantuan keuangan provinsi senilai Rp 5 juta.
Dengan anggaran sebesar itu, sebagian dana digunakan untuk pembangunan fisik serta program pembangunan lainnya.
Akan tetapi, saat kepala desa membuat laporan pertanggungjawaban, BPD Panjang tidak bersedia menandatangani karena ada dana yang tidak bisa dipertanggungjawabkan oleh kepala desa selaku pelaksana pembangunan desa.
Selanjutnya Inspektorat Kudus melakukan pemeriksaan dan menemukan beberapa perbuatan yang bertentangan perundang-undangan yang dapat merugikan keuangan negara.
Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dari Inspektorat Kabupaten Kudus Nomor 700/79 tanggal 3 November 2017 telah ditemukan dugaan pelanggaran dengan total dana yang tidak bisa dipertanggungjawabkan sebesar Rp 130,14 juta.
Di antaranya kekurangan fisik kas desa Rp 41,01 juta, sembilan pekerjaan fisik terdapat kemahalan harga dan kekurangan volume pekerjaan senilai Rp 31,41 juta.
Temuan lainnya, yakni terdapat pengeluaran yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sebesar Rp 22,07 juta dan dalam pengadaan barang dan jasa infrastruktur dan kegiatan pembangunan serta pemeliharaan rumah ibadah tidak dilengkapi dengan bukti dukung sebesar Rp 35,65 juta.(antara/jpnn)
Eks Kades Panjang Kudus, AD, harus mendekam di Rutan Kudus setelah ditetapkan sebagai terdakwa kasus korupsi dana desa.
Redaktur & Reporter : Sigit Aulia Firdaus
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News