Masa Tenang Kampanye, Ajang Pemilih Tentukan Hak Pilih

"Bisa politik uang, kampanye terselubung, bisa juga menyalahgunakan aparat, menggoda penyelenggara pemilu tidak netral. Inilah yang harus diwaspadai di hari tenang ini bahkan sampai hari pencoblosan," katanya.

Di sisi lain, pihaknya juga mengajak para pemilih hadir ke tempat pemungutan suara (TPS) dengan kesadaran kritis. Dalam artian, dapat memahami menggunakan hak tertinggi sebagai warga negara.

"Semua bujuk rayu dalam bentuk sembako, politik uang bisa diabaikan dan kemudian pemilih menggunakan kuasanya memilih sesuai dengan keyakinan masing-masing," ujar, mantan Ketua Bawaslu Jateng tersebut.

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bapilu) PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto mengungkap strategi pemenangan saat masa tenang kampanye berlangsung.

Pacul, sapaan akrabnya mengatakan, masa tenang kampanye merupakan titik kesiagaan hingga pada tingkat konsinyir (koordinasi) antar-kader merapatkan barisan.

"Bagi para petarung politik hari tenang menjadi kesiagaan pada tingkat konsinyir penuh," kata Pacul, di Panti Marhaen Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Senin (12/2).

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jateng tersebut juga telah menginstruksikan jajarannya di masing-masing kabupaten/ kota supaya melakukan pengecekan yang kurang jelang pemilihan umum (Pemilu).

"Aktor-aktor kami, petempur-petempur kami, cek apakah sudah selesai belum, kalau urusan internal akan diselesaikan," katanya.