Elektabilitas Luthfi-Taj Yasin Moncer, Kandang Banteng Terancam 'Bubrah'?
Jika melihat komposisi pemilih, kata dia, arakter pemilih di Jawa Tengah yang cenderung agamis-religius dinilai membuat Luthfi-Yasin untung.
Gus Yasin yang selama ini dikenal sebagai representasi kaum santri bisa mengambil ceruk suara dari kaum nahdliyin.
"Di pasangan nomor urut satu Andika-Hendi kelemahanya tidak ada agamisnya, dengan adanya Gus Yasin maka Pak Luthfi mendapatkan berkah tersendiri. Gerakan santri dan pesantren menjadi kekuatan bagi Luthfi-Yasin," kata dosen UIN Walisongo tersebut.
Pengaruh Taj Yasin Besar, PDIP Patut Waspada
Pengamat politik Unika Soegijapranata Andreas Pandiangan menilai keberadaan Gus Yasin di kubu pasangan calon nomor urut 2 menjadi modal besar yang harus diwaspadai PDIP dan pasangan calon nomor urut 1, Andika-Hendi.
Dia berkaca pada Pilgub 2018, di mana ketokohan Gus Yasin yang saat itu menjadi wakil gubernur Ganjar Pranowo memiliki andil besar untuk mengantarkannya sebagai pemenang mengalahkan Sudirman Said-Ida Fauziah.
"Dilihat kemenangan Ganjar Pranowo saat itu dipengaruhi oleh Taj Yasin. Kemudian orang yang memilih partai hanya 20 persen, yang 80 persen ini," ungkap Andreas.
Meski begitu, menurut dia, Luthfi-Yasin menghadapi tantangan serius seiring munculnya berbagai isu dan narasi yang beredar di media sosial.
Membaca Peta Politik Pilgub Jateng: Luthfi-Yasin Ancam Dominasi PDIP di Kandang Banteng.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News