Masa Kampanye 75 Hari, Akademisi, Kalau Kelamaan Malah Tidak Efisien

Selasa, 14 Juni 2022 – 12:37 WIB
Masa Kampanye 75 Hari, Akademisi, Kalau Kelamaan Malah Tidak Efisien - JPNN.com Jateng
Dosen FISIP Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Ahmad Sabiq. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

jateng.jpnn.com, PURWOKERTO - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Ahmad Sabiq menilai durasi masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 selama 75 hari, sudah tepat.

Menurutnya, inti kampanye sebetulnya bukan masalah durasinya panjang atau pendek. Namun, apakah tujuan dari kampanye itu bisa efektif serta dari sisi sumber daya bisa efisien, baik waktu, biaya, tenaga, dan lain-lain.

"Efektivitas kampanye itu dilihat dari apakah calon pemilih mendapatkan informasi mengenai peserta Pemilu dengan baik," katanya, Selasa (14/6).

Oleh sebab itu, kata dia, keefektifan kampanye pemilu 2024 terkait pada konten, media, dan cara penyampaian.

Dosen pengampu mata kuliah Teori Partai Politik dan Sistem Pemilu itu mengatakan efektivitas kampanye dilihat melalui penyampaian secara kreatif, cerdas, dan beradab, bukan secara provokatif dan memecah belah bangsa.

Dengan demikian, kata dia, para pemilih bisa mendapat informasi yang mencukupi tentang rekam jejak kandidat beserta ide-ide yang disampaikan.

"Hal itu dapat menjadi pertimbangan calon pemilih dalam menentukan pilihan," ucapnya.

Selain itu, apabila partai-partai melakukan perekrutan dengan mempertimbangkan sisi kualitas, seperti memilih calon-calon legislator yang mengakar, bereputasi, dan berprestasi di masyarakat, maka para peserta pemilu seharusnya tidak memerlukan masa kampanye berkepanjangan.

Akademisi Unsoed merespons soal masa kampanye yang hanya 75 hari. Begini ternyata logikanya.
Sumber antara
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News