Dugaan Prostitusi Online di Semarang, Siswa SD Alami Trauma, Begini Kronologisnya
Ia menceritakan awal mula anaknya terjerat dugaan praktik prostitusi online.
SL kenal dengan terduga dua muncikari tersebut melalui teman perempuannya.
Saat itu, SL tengah dalam pelarian kabur dari rumah karena sebuah permasalahan dengan ibunya.
Karena masih labil, akhirnya SL terbujuk oleh dua pemuda tersebut.
Kondisi anaknya yang kebingungan dalam pelarian dimanfaatkan.
Awalnya SL ditawari untuk tidur di kamar hotel. Setelahnya satu persatu pria hidung belang menjajahi tubuhnya.
SL diminta melayani tamu di kamar hotel dengan tarif Rp 500 ribu per jam.
SL tidak menerima keseluruhan uang tersebut karena dipotong sekian persen oleh dua muncikarinya.
Dugaan kasus prostitusi online di Semarang, meninggalkan trauma terhadap siswi SD. Ia dijual Rp 500 ribu oleh 2 muncikari.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News